Friday, January 25, 2013

Detik-detik Menjelang Sidang

Di suatu pagi...
Aku: "Hooaam....masing ngantuk"
Uda: "Enak ya adek bisa tidur lagi kalau mau"
Aku: "Hehe....sabar ya Udaku....Semangat! :)"

Hmm....Dalam hati sebenarnya langsung merasa ga enak, baru ingat kalau saat ini my hubby sedang dalam perjuangannya untuk mengahadapi ujian nasional yg tinggal 2 mingguan lagi yang membuat waktu istirahatnya berkurang. Tapi sungguh, memang hal-hal seperti itu pasti akan dihadapi oleh orang-orang yg sedang sekolah yang mau tak mau harus dijalani, toh insya ALLAH pasti berakhir ;)

Jadi teringat kisah menjelang detik-detik aku defense (sidang) S3. Waktu itu 15 agustus 2012, bertepatan dengan bulan Ramadhan. Beberapa hari menjelang defense aku sudah sampai di Singapura. Sengaja datang tidak mepet ke hari H biar ada waktu untuk pengkondisian, konsultasi slides untuk defense dgn Supervisor, dll. Seperti biasa, ternyata finalisasi slides tidak mulus. Slides itu final di sore hari H-1 sidang. Memutuskan untuk ifthar di luar, akhirnya aku sampai di flat malam. Waktu malam itu langsung aku bagi untuk ibadah Ramdhan, belajar (finishing), latihan presentasi serta tidur. Ternyata pada waktu yg lebih cepat dari yg di targetkan, mata sudah tidak bisa diajak kompromi lagi, lalu aku putuskan untuk tidur saja dan melanjutkan persiapan-yg mungkin masih tertinggal-besok pagi. 

Waktu sahur pun tiba. Setelah sholat malam, aku (ditemani roommate) menuju ruang makan untuk santap sahur. Eh, ternyata nasi di rice cooker habis! Wajar aja sih pada tidak menyiapkan sahur, karena pada saat itu orang-orang di flat pada lagi berhalangan untuk puasa. Sedangkan aku sebagai tamu tentunya tidak berpikir juga untuk masak di flat tsb. Aku yg udh rada stress mau sidang, menjadi panik. Tidak terbayang kalau sidang dalam kondisi puasa yg tidak sahur :(. Roommate yg baik hati langsung menghibur dan dengan cekatan memasakkan mi goreng untukku dan menyiapkan segelas Milo. Alhamdulillah, akhirnya bisa sahur juga walaupun dengan perasaan campur aduk. (Thanks a lot Din, I won't never forget this).

Setelah sholat shubuh dan rehat sejenak, aku pun segera mempersiapkan diri untuk berangkat. Aku memutuskan berangkat beberapa jam sebelum sidang untuk jaga-jaga aja kalau ada hal yg tidak diduga dan biar bisa istirahat dulu di kampus, ditambah jarang dari flat ke kampus yg cukup jauh. Aku putuskan naik taxi pagi itu biar lebih relax dan menghemat energi. Sepuluh menit menunggu hingga setengah jam, taksi yg kosong tidak kunjung dapat. Coba book taksi via telepon tapi line-nya sibuk. Pagi memang selalu begini dan aku melupakannya! Akhirnya, atas saran roommate dan pertimbangan beberapa hal, aku putuskan saja untuk naik angkutan umum (MRT dilanjut bus), yg berarti aku akan membutuhkan waktu perjalanan lebih jauh dan tenaga ekstra. Bismillah! Walaupun berat bawa laptop dan sepatu yg (ternyata) kurang nyaman, aku kuatkan langkah untuk bisa terus bertahan.

Fiuuh...akhirnya sampai juga di kampus. Kaki mulai terasa melepuh (karena ternyata sepatu yg baru aku beli itu tidak seperti yg diharapkan). Maju terus! Aku ambil kunci lalu terus berjalan ke ruangan sidang.  Ruangan sidangnya ada di gedung divisi lain, bukan divisiku, which means, ini adalah ruangan yang tidak familiar bagiku. Sampai di ruangan sidang, ruangan masih gelap, dan semua device belum stand by. Aku segera meminta bantuan teman yg tau tentang seluk beluk ruangan tsb, eh ternyata sang teman saat itu masih di perjalanan, dalam arti belum ada di kampus! Dueng, aku jadi tambah stres aja; sendirian di tempat yg aku  belum tau sedangkan waktu sidang sudah semakin dekat. Akhirnya via telepon, sang teman memberi tau dimana tombol-tombolnya dan apa saja yg harus aku lakukan. Done! Alhamdulillah. Sekarang aku bisa mengecek kembali slide-slideku, dan duduk dengan tenang menunggu para examiner datang.

Satu setengah jam berlalu, akhirnya aku dapat tersenyum bahagia. Sidangku dinyatakan lulus dan gelar Ph.D pun akhirnya dapat diraih. Alhamdulillah...Perjuangan bertahun-tahun yg tertatih-tatih itu akhirnya selesai juga :)





No comments:

Post a Comment