Tuesday, March 29, 2016

Rahasia Kesehatan Ulama Dahulu


Tidur ulama bisa sangat sedikit. Fisik mereka lelah luar biasa. Otak mereka tak pernah berhenti bekerja. Nutrisi makanan mereka terkadang apa adanya dan jauh dari kata cukup. Tapi mereka sehat luar biasa. Apa rahasianya?
Ini penuturan murid tentang gurunya. Murid yang mengagumi gurunya. 
Ibnu Qoyyim -rohimahulloh- menuturkan tentang kesehatan gurunya; Ibnu Taimiyyah -rohimahulloh-. Dalam buku yg memaparkan jalan kebahagiaan; Kunci Negeri Kebahagiaan.
Kini kita dengarkan Ibnu Qoyyim langsung yang bertutur:

Aku mendengar syekh kami Abul Abbas Ibnu Taimiyyah rohimahulloh mengajar sementara beliau sedang merasakan sakit.
Dokter berkata kepadanya: Sakitmu ini akan semakin parah jika kamu bicara tentang ilmu, memikirkannya, fokus padanya dan menghapalnya.

Ibnu Taimiyyah menjawab: Bukankah kalian yg menyampaikan bahwa jika jiwa kuat dan senang maka ia akan bahagia, saat itulah ia punya kekuatan yg akan dibantu oleh tabiat untuk menolak penyakit yang datang. Ia adalah musuhnya, jika kuat akan mengalahkannya.
Dokter berkata: Benar
Ibnu Taimiyyah berkata:
Jika jiwaku ini sibuk menyampaikan ilmu, menghapalnya, membicarakannya dan berhasil mengurai yg sulit, ia akan bahagia dan kuat sehingga ia akan mampu mengusir penyakit yang datang..!

(Fisik ini memang punya hak yg harus dipenuhinya. Tapi fisik ini hanyalah prajurit yang digerakkan oleh panglima. Panglimanya adalah jiwa ini.
Maka sehat atau sakitnya fisik ini sangat tergantung bahagia dan sedihnya jiwa ini.
Jika mudah galau, sedih, khawatir, gundah, walau fisik menyantap nutrisi terbaik maka berbagai penyakit siap menyergap.
Maka...
Bahagiakan jiwamu
Karena...
Ini kunci utama kesehatanmu
Jadi...
Lelah bukan masalah!!
Asal lelah pada yang membahagiakan jiwa.

Karena badan ini hanya perlu direbahkan sesaat. Dan setelahnya ia bangkit dalam bahagia dan kesehatan terbaik.
(Bahagiakan jiwa kami dan beri kesehatan kami, ya Robb)
‪#‎sapapagi‬ Ustadz Budi Ashari, Lc. 29 Maret 2016.

Monday, December 28, 2015

A little thing means a lot

Siang itu kami sholat zuhur di mesjid yang dekat taman makam Pahlawan, Padang karena mesjid tsb ber-AC dan sangat cocok untuk cuaca Padang yang sangat panas saat itu. Karena azan telah berkumandang, aku segera turun dari mobil menuju mesjid dan meletakkan sendal tepat di bawah tangga bertuliskan "Batas suci". Di sebelah kiri sebenarnya aku melihat rak sepatu yang kosong, akan tetapi karena agak buru-buru aku memilih meletakkan sendal di bawah. Di belakangku menyusul si uda (panggilanku untuk suami). Aku sudah feeling kalau uda bakal meletakkan sendalnya di rak sepatu. Ya, beliau adalah orang yag sangat patuh *jempol. Aku amati saja beliau untuk membuktikan apakah feelingku benar atau tidak. Ternyata memang benar, dan ternyata lagi si uda tidak hanya meletakkan sendalnya di rak sepatu tetapi juga meletakkan sendalku. Aku-yang memang sengaja menghentikan langkahku- segera mengucapkan terima kasih padanya. Di dalam hati membuncah kebahagiaan sebagai seorang istri, ternyata hal yang mungkin terlihat kecil tp mampu membuat pasangan kita merasa bahagia dan dihargai.

Yes, a little thing means a lot :) 

"Thanks Allah....makin cinta deh aku :p <3"


Tuesday, August 11, 2015

Letakkan "Gadget" Anda, Temui Sahabat dan Tertawalah Bersama-sama

Manusia terlahir sebagai manusia sosial, yang secara natural terlahir dengan ketidakmampuan untuk hidup sendiri. Artinya, kita pasti membutuhkan kehadiran oranglain dalam menjalani hidup sehari-hari.

Sebuah studi yang digelar oleh Profesor Gregory Northcraft dari University of Illinois, menemukan bahwa jumlah manusia yang dengan minim empati dan rasa mengasihi semakin meningkat dari waktu ke waktu. Selain itu, Profesor Nortcraft juga membeberkan bahwa kondisi ini disebabkan oleh kemajuan teknologi yang terus berinvasi secara agresif.

Teknologi, kata Profesor Nortchraft, membuat banyak manusia menjadi lebih efisien tapi tidak efektif. Alhasil, semakin banyaklah manusia yang berpikir bak sebuah mesin, maksudnya selalu menyasar hasil dan angka, tetapi melupakan hubungan antarsesama yang hangat dan positif.

Hasil studi juga memaparkan sebuah informasi unik, manusia zaman sekarang jarang tertawa. Ya, bisa saja Anda tertawa membaca cerita lucu lewat chatting bersama teman, tetapi tawa yang dihasilkan dari pertemuan tatap muka lebih menyehatkan. Sering melakukan komunikasi secara langsung, membentuk kemampuan Anda dalam beropini dan menciptakan emosi yang variatif.

“Teknologi membuat Anda menjadi manusia yang dingin dan kurang efektif,” ujar Profesor Nortcraft.

Modernisasi, tentu saja, sebuah kewajiban dan keharusan. Hasil kajian ini bukan berarti Anda harus membuang seluruh peranti gadget, tetapi gunakanlah secara bijak. Profesor Northcraft mengatakan hindari rasa malas untuk berjalan dan bertemu sahabat atau keluarga di luar rumah. Perbanyak komunikasi secara langsung. Satu hal yang ditekankan oleh Profesor Nortchraft adalah jangan membiasakan diri untuk menyampaikan ekspresi suka atau duka lewat barisan kalimat di aplikasi chat. Berdiri di kaki Anda dan temui orang tersebut.

Sumber:  artikel "Letakkan gadget Anda, Temui Sahabat dan Tertawalah Bersama-sama"
http://m.kompas.com/

Thursday, June 25, 2015

Successful VS Unsuccessful People

No
Successful People
Unsuccessful People
1
They embrace change
They are afraid of change
2
They talk about ideas
They talk about people
3
They forgive others
They hold a grudge
4
They give compliment
They criticize without any valid reason
5
They continuously learn new things
They think they know it all
6
They take responsibility for their failure
They blame others for their failure
7
They want others to succeed
They want others to fail

Ref: https://www.facebook.com/BusinessInsiderIndia/photos/pcb.716732805099139/716732668432486/?type=1&theater

Quote of the day-250615

"Bila engkau ingin berdo'a, sementara waktu begitu sempit, padahal di dalam dadamu dipenuhi oleh begitu banyak hajat (kebutuhan), maka jadikan seluruh isi do'amu berupa permohonan maaf kepada Allah. Karena bila Dia memaafkanmu, maka semua keperluanmu akan dipenuhi oleh-Nya tanpa engkau memintanya." - Ibnul Qayyim
Semoga Allah mengampuni segala khilaf kita .. Aamiin ..

Di copas dari postingan Salim A fillah

Boss VS Leader

No
BOSS
LEADER
1
Impersonal
Compassionate
2
Says “I”
Says “We”
3
Uses people
Develops people
4
Inspires fear
Earns respect
5
Takes credit
Gives credit
6
Micromanages
Delegates
7
Says “Go”
Says “Let’s Go”
8
Thinks Short Term
Thinks Long Term
9
Is your “Boss”
Is your “Colleague”
10
Focused on Process
Focused on People


Ref: https://www.facebook.com/parentinglah/photos/pcb.1566355543589177/1566354936922571/?type=1&theater

Wednesday, June 17, 2015

8 HAL AGAR MENGHAFAL AL-QUR’AN TERASA NIKMAT

Berikut ini adalah 8 hal yg insyAllah membuat kita merasa nikmat menghafal Al-Qur’an. Tips ini kami dapatkan dari ust. Deden Makhyaruddin yang menghafal 30 juz dalam 19 hari (setoran) dan 56 hari untuk melancarkan. Tapi uniknya, beliau mengajak kita untuk berlama-lama dalam menghafal.
Pernah beliau menerima telepon dari seseorang yang ingin memondokkan anaknya di pesantren beliau. “ustadz.. menghafal di tempat antum tu berapa lama untuk bisa hatam??” “SEUMUR HIDUP” jawab ust. Deden dengan santai. Meski bingung, Ibu itu tanya lagi “targetnya ustadz???” “targetnya HUSNUL KHOTIMAH, MATI DALAM KEADAAN PUNYA HAFALAN” jawab ust. Deden. “mm.. kalo pencapaiannya ustadz???” Ibu itu terus bertanya. “pencapaiannya adalah DEKAT DENGAN ALLAH” kata ust. Deden.
Menggelitik, tapi sarat makna. Prinsip beliau “CEPAT HAFAL itu datangnya dari ALLAH, INGIN CEPAT HAFAL (bisa jadi) datangnya dari SYETAN” …
(Sebelum membaca lebih jauh, saya harap anda punya komitmen terlebih dahulu untuk meluangkan waktu 1 jam per hari khusus untuk qur’an. Kapanpun itu, yg penting durasi 1 jam)

Mau tahu lebih lanjut, yuk kita pelajari 8 prinsip dari beliau beserta sedikit penjelasan dari saya.

1. MENGHAFAL TIDAK HARUS HAFAL.
Allah memberi kemampuan menghafal dan mengingat yg berbeda2 pada tiap orang. Bahkan imam besar dalam ilmu qiroat, guru dari Hafs -yg mana bacaan kita merujuk pada riwayatnya- yaitu Imam Asim menghafal Al-Quran dalam kurun waktu 20 tahun. Target menghafal kita bukanlah ‘ujung ayat’ tapi bagaimana kita menghabiskan waktu (durasi) yg sudah kita agendakan HANYA untuk menghafal.

2. BUKAN UNTUK DIBURU-BURU, BUKAN UNTUK DITUNDA-TUNDA 
Kalau kita sudah menetapkan durasi, bahwa dari jam 6 sampe jam 7 adalah WAKTU KHUSUS untuk menghafal misalnya, maka berapapun ayat yang dapat kita hafal tidak jadi masalah. Jangan buru-buru pindah ke ayat ke-2 jika ayat pertama belum benar2 kita hafal. Nikmati saja saat2 ini.. saat2 dimana kita bercengkrama dengan Allah. 1 jam lho.. untuk urusan duniawi 8 jam betah, hehe. Toh 1 huruf 10 pahala bukan?? So jangan buru2… Tapi ingat! Juga bukan untuk ditunda2.. habiskan saja durasi menghafal secara ‘PAS’

3. MENGHAFAL BUKAN UNTUK KHATAM, TAPI UNTUK SETIA BERSAMA QUR’AN. Kondisi HATI yang tepat dalam menghafal adalah BERSYUKUR bukan BERSABAR. Tapi kita sering mendengar kalimat “menghafal emang kudu sabar”, ya kan?? Sebenarnya gak salah, hanya kurang pas saja. Kesannya ayat2 itu adalah sekarung batu di punggung kita, yang cepat2 kita pindahkan agar segera terbebas dari beban (hatam). Bukankah di awal surat Thoha Allah berfirman bahwa Al-Qur’an diturunkan BUKAN SEBAGAI BEBAN. Untuk apa hatam jika tidak pernah diulang?? Setialah bersama Al-Qur’an.

4. SENANG DIRINDUKAN AYAT.
Ayat2 yg sudah kita baca berulang-ulang namun belum juga nyantol di memory, tu ayat sebenarnya lagi kangen sama kita. Maka katakanlah pada ayat tersebut “I miss you too…” hehe. Coba dibaca arti dan tafsirnya… bisa jadi tu ayat adalah ‘jawaban’ dari ‘pertanyaan’ kita. Jangan buru2 suntuk dan sumpek ketika gak hafal2, senanglah jadi orang yg dirindukan ayat.

5. MENGHAFAL SESUAP-SESUAP.
Nikmatnya suatu makanan itu terasa ketika kita sedang memakannya, bukan sebelum makan bukan pula setelahnya. Nikmatnya menghafal adalah ketika membaca berulang2. Dan besarnya suapan juga harus pas di volume mulut kita agar makan terasa nikmat. Makan pake sendok teh gak nikmat karena terlalu sedikit, makan pake sendok nasi (entong) bikin muntah karena terlalu banyak. Menghafalpun demikian. Jika “amma yatasa alun” terlalu panjang, maka cukuplah “amma” diulang2, jika terlalu pendek maka lanjutkanlah sampai “anin nabail adzim” kemudian diulang2. Sesuaikan dengan kemampuan ‘mengunyah’ masing-masing anda.

6. FOKUS PADA PERBEDAAN, ABAIKAN PERSAMAAN
 “Fabi ayyi alaa’i rabbikuma tukadz dziban” jika kita hafal 1 ayat ini, 1 saja! maka sebenarnya kita sudah hafal 31 ayat dari 78 ayat yg ada di surat Ar-Rahman. Sudah hampir separuh surat kita hafal. Maka ayat ini dihafal satu kali saja, fokuslah pada ayat sesudahnya dan sebelumnya yang merangkai ayat tersebut.

7. MENGUTAMAKAN DURASI
 Seperti yang dijelaskan di atas, komitmenlah pada DURASI bukan pada jumlah ayat yg akan dihafal. Ibarat argo taxi, keadaan macet ataupun di tol dia berjalan dengan tempo yang tetap. Serahkan 1 jam kita pada Allah.. syukur2 bisa lebih dari 1 jam. 1 jam itu gak sampe 5 persen dari total waktu kita dalam sehari…!!! 5 persen untuk qur’an.

8. PASTIKAN AYATNYA BERTAJWID.
 Cari guru yang bisa mengoreksi bacaan kita. Bacaan tidak bertajwid yg ‘terlanjur’ kita hafal akan sulit dirubah/diperbaiki di kemudian hari (setelah kita tahu hukum bacaan yang sebenarnya). Jangan dibiasakan otodidak untuk Al-Qur’an… dalam hal apapun yg berkaitan dengan Al-Qur’an; membaca, mempelajari, mentadabburi, apalagi mengambil hukum dari Al-Quran.

NB: setiap point dari 1 – 8 saling terkait … Semoga bermanfaat, niat kami hanya ingin berbagi.. mungkin ini bisa jadi solusi bagi teman-teman yang merasa tertekan, bosan, bahkan capek dalam menghafal. Kami yakin ada yg tidak setuju dengan uraian di atas, pro-kontra hal yg wajar karena setiap kepala punya pikiran dan setiap hati punya perasaan. Oh ya, bagi penghafal pemula jangan lama2 berkutat dalam mencari2 metode menghafal yang cocok dan pas, dewasa ini banyak buku ataupun modul tentang menghafal Al-Qur’an dengan beragam judulnya yg marketable. Percayalah.. 1 metode itu untuk 1 orang, si A cocok dengan metode X, belum tentu demikian dengan si B, karena si B cocok dengan metode Y. dan yakini sepenuhnya dalam hati bahwa menghafal itu PENELADANAN PADA SUNNAH NABI BUKAN PENERAPAN PADA SUATU METODE. satu lagi.. seringkali teman kita menakut2i “jangan ngafal.. awas lho, kalo lupa dosa besar”.. hey, yg dosa tu MELUPAKAN, bukan LUPA. Imam masjidil Harom pernah lupa sehingga dia salah ketika membaca ayat, apakah dia berdosa besar??? Oke ya… Semoga kita masuk syurga dengan jalan menghafal Qur’an. Amiin… selamat menghafal.
(Catatan dari Kajian Indahnya hidup dengan Menghafal dan Mentadabburi Al Quran bersama Ustadz Bachtiar Nashir dan Ustadz Deden Mukhyaruddin di Masjid Al Falah; 7/6/'15) - bersama Ustadzuna Alfan Syulukh, S.Psi., Al H

Sumber: Copas dari teman grup WA

Wednesday, April 15, 2015

Puisi Cinta_1

Siang-siang buka fb eh dapat puisi cinta dari suami tercinta nun jauh di sana. Rasanya sesuatu bangeeet dan menambah rindu pastinya.  


Bidadariku (Sajak Cinta buat Istri Tercinta)

Bidadariku
Sejuta ruang cinta yang terkunci di hatiku
Hanya engkau yang sanggup memasukinya
Menata indah dan beri nuansa
Mencerahkan raga yang tiada lagi sendiri
Bidadariku
Sayap cinta yang tumbuh ini
Menerbangkan aku kepadamu
Ke tempat peraduan mulia
Berpadunya dua insan nan bahagia
Diatas singgasana lestari bermahkota masa
Bidadariku
Angkasa bergetar oleh bisik indahmu
Tiap katamu terbang dibawa semilir bayu
Melantunkan melodi hanya aku yang tahu
Bertitah di puncak akalku
Meluruhkan retorika yang menggunung
Aku hanyut dan terbuai
Lelap pulas memeluk mimpi
Kesejukanmu...
Kelembutanmu...
Kehangatanmu...
Memasrahkan aku lebur dalam damai
Engkau mungkin bertanya
Mengapa aku mudah diperdaya
Hanya lena oleh selaras pesona
Aku pun tak kuasa menemukan jawabannya
Biarlah itu tetap jadi rahasia semesta
Hanya satu yang kuyakini
Kelemahanku telah menjadi takdir untukmu
YF 

"Alhamdulillahirabbil 'alamin....Semoga Allah makin kuatkan ikatan cinta diantara kami....Aamiin "


Thursday, April 9, 2015

Contemplation-5

"Doing research is not only about producing good result or not but also about patience and persistence." (DVW-09042015)

Ciri-ciri Kecerdasan Emosional yang Tinggi

1. Fokus pada Hal-hal yang Positif
Mereka yang memiliki kecerdasan emosional tinggi sadar bahwa percuma saja berlarut-larut dengan masalah. Fokus pada masalah tidak akan pernah membawa solusi, sebaliknya bersikap positif dalam menyikapi masalah akan membawa anda pada solusi yang tepat untuk menyelesaikan permasalahan anda.
2. Mereka yang Berpikiran Positif akan Berkumpul dengan Mereka yang Berpikir Positif Pula
Orang-orang dengan kecerdasan emosional tinggi tidak akan menghabiskan banyak waktu dengan berkumpul bersama mereka yang suka mengeluh dan mengumpat. Mendengarkan keluh kesah dari mereka yang suka berpikir negatif hanya akan membawa menghabiskan energi kita pada hal yang percuma. Sebaliknya, berkumpul dengan orang yang memiliki pikiran positif dan penuh semangat akan membuat kita tertular juga. Dan inilah yang pada akhirnya akan meningkatkan kecerdasan emosional anda juga.
3. Orang dengan Kecerdasan Emosional Tinggi selalu Assertive
Assertive adalah sebuah sikap tegas dalam mengemukakan suatu pendapat, tanpa harus melukai perasaan lawan bicaranya. Orang yang assertive sangat tahu betul kapan mereka harus bicara, kapan mereka harus mengemukakan suatu pendapat dan bagaimana cara yang tepat untuk memberikan sebuah solusi tanpa harus menggurui. Dan yang pasti mereka yang memiliki sikap assertive selalu berpikir terlebih dahulu sebelum bicara.
4. Mereka adalah Visioner yang siap Melupakan Kegagalan di Masa Lalu
Orang-orang dengan kecerdasan emosional yang tinggi akan sibuk memikirkan apa yang akan dilakukannya di masa depan dan segera melupakan kegagalan di masa lalu. Baginya kegagalan di masa lalu adalah sebuah pelajaran yang penting diambil untuk mengambil langkah yang lebih mantab di masa yang akan datang.
5. Mereka Tahu Cara Membuat Hidup Lebih Bahagia dan Bermakna
Dimanapun mereka berada, apakah itu di tempat kerja, di rumah ataupun berkumpul dengan teman-teman, orang dengan kecerdasan emosional yang tinggi akan membawa kebahagiaan bagi sesamanya. Terkadang arti bahagia bagi mereka tidak harus sebuah kekayaan. Bersyukur akan nikmat yang didapat hari ini dan membantu orang lain yang membutuhkan pertolongannya akan membuat mereka merasa bahagia dan bermakna.
6. Mereka Tahu Bagaimana Mengeluarkan Energi Mereka secara Bijak
Mereka yang dikaruniai kecerdasan emosional tinggi, tahu bagaimana memanfaatkan energi mereka dengan bijak. Mereka tidak akan menghabiskan waktu untuk hal-hal yang percuma saja. Mereka akan fokus pada tindakan-tindakan yang akan membawa manfaat bagi sesamanya.
7. Terus Belajar dan Berkembang
Mereka yang memiliki kecerdasan emosional tinggi sadar, bahwa apa yang ia ketahui saat ini masih belumlah apa-apa. Baginya, belajar bukanlah 12 tahun wajib belajar dan 4 tahun kuliah. Wajib belajar adalah seumur hidup. Mereka selalu terbuka akan hal-hal baru dan berani mencoba berbagai macam tantangan yang akan membuat mereka berkembang. Kritik dan saran dari orang lain akan dijadikan sebagai referensi baru dalam mengambil langkah dan keputusan di masa yang akan datang.
“It isn’t stress that makes us fall – it;s how we respond to stressful events.” – Wayde Goodall
sumber: http://bagusberlian.com/7-ciri-ciri-mereka-yang-mempunyai-kecerdasan-emosional-yang-tinggi/