Sunday, July 15, 2012

Tangan vs Alat

Pada dasarnya tidak ada karunia Allah yg kecil; semuanya luar biasa, apalagi kalau bicara tentang tubuh manusia. Tangan adalah salah satu contohnya. Dengan kedua tangan ini banyak hal yang bisa kita lakukan dengan mudah. Tidak hanya kemudahan, tetapi hasil yg diperoleh pun bisa lebih baik dibandingkan kita menggunakan alat pengganti.
- Cabe atau sambal yg dibuat dengan diulek manual pake tangan sebenarnya rasanya lebih enak dibandingkan pake blender.
- Membuat adonan kue terasa lebih mudah dan cepat rata jika menggunakan tangan daripada sendok atau alat lain.
- Lantai jadi lebih bersih dan kinclong kalau dipel secara manual dibandingkan pake alat pel yang bertangkai panjang itu.
- Mencuci pakaian dengan tangan juga lebih bersih dibandingkan dengan menggunakan mesin cuci. Kita bisa mencari bagian yg lebih kotor lalu membersihkannya.
- Makan terasa lebih nikmat kalau pakai tangan daripada pakai sendok (ini mah karena kebiasaan juga hehe....)

Tapiiiiii, memang kita jadinya lebih capek dan mungkin waktu yg dibutuhkan juga lebih lama. Kalau memang kita sibuk, keberadaan alat memang membantu, tapi ya jangan diharapkan hasilnya sama. No Pain, No Gain :-D

Maha Suci Allah yg telah menciptakan tangan ini....




Saturday, July 14, 2012

[Inspiring Story] Ranti dan Riko

Kemarin sore, tiba-tiba ada seorang saudari yg menyapa lewat sebuah media chatting. Dia 'mengeluhkan' suasana hatinya yang mudah naik turun kalau sudah berbicara tentang jodoh. Ya, di usia yg sudah menginjak kepala 3 dengan status masih single memang cukup membuatnya gusar. Keinginan itu sudah ada dan sudah merasa sangat siap, tapi apalah daya sang pangeran hati belum juga bersua. Akhirnya aku coba sedikit menghiburnya dengan menceritakan sebuah kisah.
--------------------------------------

Sebut saja namanya Ranti. Saat itu Ranti usianya sudah tidak muda lagi; hampir kepala 4. Melihat teman-teman yg sudah pada menikah dan punya anak-anak bahkan sudah besar pula anaknya serta tuntutan keluarga membuatnya cukup tertekan karena masih belum menikah. Tapi hal itu coba ditepisnya dengan menyibukkan hari dengan aktifitas kuliah S2 dan aktifitas yg lain. Singkat cerita, suatu hari diadakan sebuah kuliah lapangan, dimana anak-anak S1 dan S2 yg tingkat akhir ikut bergabung bersama. Disitu Ranti berkenalan dengan seorang anak S1 tingkat akhir yg bernama-sebut saja- Riko. Tidak ada yg spesial saat itu. Lagipula Riko masih berusia 22 tahun, masih sangat muda. Pertemanan mereka ternyata berlanjut setelah itu. Dan kuasa ALLAH, Riko merasa tertarik dengan Ranti lalu melamarnya untuk dijadikan istri. Riko pun berniat untuk segera melangsungkan pernikahan setelah dia lulus kuliah yg waktunya tidak lama lagi. Subhanallah, Ranti tak kuasa menahan haru. Aku yang saat itu mendengar beritanya juga merasa sangat bahagia. Tapi ternyata kebahagiaan langsung diuji, orang tua Riko tidak setuju karena usia Ranti di atas anaknya bahkan jauh sekali diatas Riko (sekitar 16 tahun). Tapi siapakah yg berhak melawan kuasa ALLAH? Akhirnya setelah proses lobi, dll, Ranti dan Riko menikah, saat itu usia Ranti 39 tahun, Riko 23 tahun. Tidak lama setelah menikah, Ranti hamil dan dikaruniai anak laki-laki. Sekarang, kalau nggak, salah anaknya sudah dua. Subhanallah.....


Dari Abul Abbas bin Abdullah bin Abbas radhiyallahu’anhuma dia berkata: Pada suatu hari aku pernah berada di belakang Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam maka beliau bersabda, “Hai anak muda, aku akan mengajarkan kepadamu beberapa kalimat. Jagalah Allah, niscaya engkau dapati Dia di hadapanmu. Jika engkau meminta, mintalah kepada Allah. Jika engkau meminta pertolongan, mintalah pertolongan kepada Allah. Dan ketahuilah, sesungguhnya seandainya umat ini bersatu untuk memberikan suatu kemanfaatan kepadamu, maka mereka tidak akan dapat memberinya, kecuali dengan sesuatu yang telah Allah tetapkan atasmu. Dan seandainya mereka bersatu untuk mendatangkan suatu kemudharatan kepadamu, maka mereka tidak dapat mendatangkannya, kecuali dengan sesuatu yang telah Allah tetapkan atasmu. Pena telah diangkat dan lembaran-lembaran telah mengering.” (HR. Tirmidzi, dan ia mengatakan: Hadits Hasan Shahih)